Tanaman yang Hidup di Air

  • Post author:
  • Post category:Pendidikan

Tanaman umumnya tumbuh di tanah. Namun, ada juga tanaman yang dapat tumbuh di air. Tanaman ini disebut sebagai tanaman air atau aquatic plant di mana tanaman yang mampu hidup di air memiliki karakteristik yang berbeda dari tanaman yang tumbuh di darat.

Jenis Tanaman Air

Karakteristik yang paling umum dari tanaman air adalah batangnya yang berongga serta daunnya yang lebar yaitu untuk mempercepat penguapan air. Berdasarkan tempat hidupnya, tanaman air (aquatic plant) dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu marginal aquatic plant, floating aquatic plant, submerge aquatic plant, dan deep aquatic plant.

Marginal aquatic plant adalah tanaman air yang tumbuh dan hidup di tepi perairan, sementara floating aquatic plant adalah tanaman air yang hidupnya mengapung di permukaan air.

Submerge aquatic plant adalah tanaman air yang hidupnya melayang di dalam perairan, sedangkan deep aquatic plant adalah tanaman air yang tumbuh dan hidup di dasar perairan.

Berikut ini beberapa jenis tanaman yang hidup di air:

  1. Lotus

Nelumbo nucifera alias lotus merupakan tanaman air yang sangat cocok ditanam di kolam. Tanaman ini juga sering disebut teratai meski sebenarnya tidak berkerabat dengan teratai. Dengan bunganya yang indah, lotus dapat menjadi titik fokus yang cocok untuk kolam Anda.

Sebagai tanaman air yang menyukai lingkungan yang terang, lotus dapat berkembang dengan cepat dan bahkan dapat menguasai seluruh kolam. Oleh karena itulah sebelum menanamnya di kolam, Anda perlu menanamnya di dalam wadah terlebih dahulu baru kemudian merendamnya di air sekitar 6 โ€“ 10 inci di bawah permukaan.

Meski begitu, pastikan Anda menempatkannya di wadah yang cukup luas sehingga tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

  1. Lili Air

Nymphaea atau yang lebih dikenal dengan lili air adalah tanaman air yang mirip dengan lotus atau teratai air. Perbedaan mencolok antara lotus dan lili air dapat dilihat pada daunnya di mana daun lili air mengambang di permukaan air layaknya bantalan bunga, sementara daun lotus berada di atas permukaan air.

Layaknya lotus, lili air juga memiliki bunga yang indah. Tanaman air ini sangat cocok bagi pemula karena sifatnya yang cukup kuat dan tahan.

  1. Eceng Gondok

Eceng gondok yang bernama ilmiah Eichornia crassipes merupakan tanaman yang tumbuh dan hidup di permukaan air. Ciri-ciri eceng gondok adalah daunnya lebar dengan batang yang membesar (berongga) di bagian pangkalnya.

Eceng gondok memiliki bunga berwarna ungu yang indah. Namun, tanaman yang berasal dari Sungai Amazon ini kini sudah dianggap sebagai gulma penting di wilayah perairan. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan karena sifat eceng gondok yang dapat menyebar dengan cepat hingga memenuhi permukaan perairan.

Karena sifatnya inilah eceng gondok dimasukkan ke dalam kategori tanaman invasif. Pasalnya keberadaan eceng gondok yang menutupi permukaan air dapat merusak habitat perikanan, yaitu dengan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air serta mengurangi ketersediaan oksigen di dalam perairan.

Padahal, ikan dan hewan air lainnya membutuhkan oksigen untuk bernapas. Artinya, ketika eceng gondok memenuhi permukaan perairan, maka kehidupan ikan dan hewan air lainnya pun akan terancam.ย  Oleh karena itulah keberadaan eceng gondok diperairan perlu dikendalikan agar populasinya tidak meledak.

Meski termasuk gulma perairan nomor satu di Indonesia, eceng gondok juga memiliki manfaat, yaitu merupakan agen fitoremediasi yang baik untuk mengurangi kadar logam di perairan yang tercemar.

  1. Bambu Air

Bambu air atau ekor kuda merupakan tanaman air dengan nama ilmiah Equisetum hyemale. Sama seperti namanya, batang bambu air tampak beruas-ruas layaknya bambu yang tumbuh di darat. Bedanya, batang tanaman air ini kecil-kecil dan tingginya tidak setinggi bambu daratan.

Bambu air biasa dapat tumbuh hingga 3 kaki, sementara bambu air varietas kerdil tingginya hanya dapat mencapai 8 inci.

Salah satu ciri khas dari tanaman air ini adalah pertumbuhannya yang agresif jika ditanam di dalam air. Oleh karena itulah jika Anda ingin mengendalikan pertumbuhannya, Anda disarankan untuk menanam bambu air di dalam wadah terlebih dahulu baru kemudian merendamnya di dalam air atau kolam.

Karakteristik lain dari bambu air adalah sifatnya yang beracun bagi hewan ternak dan juga kuda. Oleh karena itulah jika Anda memiliki tanaman ini dan juga memiliki ternak atau kuda, pastikan untuk menjauhkannya dari mereka.

  1. Siprus

Cyperus papyrus adalah nama ilmiah dari siprus. Tanaman air yang berasal dari Afrika ini merupakan tanaman lunak yang tumbuh subur di bibir danau di Madagaskar, Afrika, dan negara-negara Mediterania.

Siprus tampak seperti alang-alang yang tumbuh di air dengan batang panjang serta bunga yang tumbuh di bagian ujung batangnya.

Bunga siprus sangat unik karena tampak seperti rambut yang terjurai. Siprus biasanya tampak tak berdaun. Bukan karena tidak berdaun, melainkan karena tanaman air ini menggugurkan daunnya. Di alam liar, siprus dapat tumbuh hingga setinggi 4 โ€“ 5 meter.

Siprus sudah lama digunakan sebagai bahan untuk membuat kertas papirus dalam kebudayaan Mesir. Batang siprus juga sering dijadikan bahan untuk membuat perahu karena sifatnya yang sangat ringan dan mampu mengapung di permukaan air. Di masa sekarang, siprus kerap digunakan sebagai bahan untuk membuat ornamen.

Sebagai tanaman yang tumbuh dalam rumpun, siprus dapat berkembang dengan cepat di air. Oleh karena itulah tanaman ini sebaiknya ditanam di wadah terlebih dahulu seperti bak plastik, baru kemudian diletakkan di kolam. Dengan begitu, pertumbuhan siprus menjadi lebih terkendali.

  1. Talas Hijau

Talas hijau adalah tanaman air yang dapat dimakan. Tanaman air ini juga sudah melekat dengan budaya Asia selama berabad-abad. Oleh karena itulah Anda mungkin dapat menemukan talas hijau di dalam hidangan oriental. Contohnya adalah pada minuman dingin Asia seperti smoothies dan varietas cair.

Minuman yang terbuat dari talas hijau cenderung berwarna lavender atau ungu muda dengan rasa yang menyerupai marshmallow. Sebelum dapat dikonsumsi, akar talas hijau harus dimasak terlebih dahulu.

Selain dapat dikonsumsi, talas hijau juga dapat digunakan untuk menghias interior, misalnya jika Anda memiliki kolam permanen di dalam rumah.

  1. Kayu Apu

Kayu apu atau Pistia stratiotes merupakan tanaman air yang tumbuh mengapung di permukaan air, sama seperti eceng gondok. Layaknya eceng gondok, tanaman air yang juga dikenal dengan nama apu-apu dan kapu-kapu ini sangat adaptif dan mudah dirawat.

Kayu apu biasa digunakan sebagai tanaman hias pada kolam. Daun tanaman air ini berukuran kecil, yaitu sekitar 2 โ€“ 10 cm panjangnya, sedangkan lebar daunnya hanya sekitar 2 โ€“ 6 cm.

Daun kayu apu tersusun melingkar (roset) di dekat perakaran hingga tampak seperti mahkota bunga mawar. Warna daunnya hijau atau hijau kebiruan yang akan menguning ketika tua.

Walau ukuran daunnya kecil, akar kayu apu dapat tumbuh di dalam air hingga sepanjang 80 cm. Akar-akar yang menggantung di bawah roset ini memiliki stolon dan rambut-rambur akar yang membentuk struktur menyerupai keranjang.

Di sekitar struktur yang menyerupai keranjang tersebut terdapat gelembung udara sehingga daya apung kayu apu menjadi lebih tinggi.

Selain sebagai tanaman air untuk menghias dan memperindah kolam, kayu apu juga berperan sebagai pembersih air. Pasalnya, tanaman air ini dapat menyerap limbah yang mencemari air seperti logam berat dan bahan radioaktif.

Kayu apu yang daunnya tebal, kenyal, dan lembut ini mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, lemak, minyak, dan glikosida sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal.

  1. Melati Air

Tanaman air yang lain adalah Echinodorus palaefolius. Tanaman air yang dikenal dengan nama melati air ini sebenarnya merupakan tanaman rawa yang besar dan kuat karena berasal dari daerah yang panas di Brazil Tengah dan Brazil Timur.

Melati air memiliki daun yang panjang dan berbentuk sendok. Sebagai tanaman air, tanaman ini termasuk mudah tumbuh serta tahan terhadap suhu panas. Melati air bahkan dapat bertahan dengan baik ketika suhu atau temperatur lingkungannya lebih tiggi dari 25oC.

Melati air yang lebih kecil akan berkembang dan tumbuh dengan baik di bawah permukaan air. Namun, daun tanaman nantinya akan terangkat dan mengambang setelah mengeluarkan daunnya ke permukaan air, melati air akan menumbuhkan daun lain di bawah permukaan air.

Bunga melati air berwarna putih layaknya bunga melati biasa. Namun, bunga ini mekar di pagi hari dan menguncup di sore hari. Melati air berbunga sepanjang musim sehingga Anda dapat menikmati keindahan bunganya sepanjang waktu.

Melati air termasuk jenis tanaman air yang mudah hidup dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Oleh karena itulah tanaman air yang satu ini dapat dirawat sekalipun oleh pemula.

  1. Kala Lili

Kala lili adalah tanaman air dengan nama ilmiah Zantedeschia aethiopica. Meski disebut lili, tanaman air ini bukan bunga lili yang sebenarnya, melainkan tanaman yang berasal dari keluarga Araceae.

Tanaman air ini sangat unik karena tidak memiliki batang. Bunga dan daun kala lili ini tumbuh langsung dari rimpang. Tanaman air ini umumnya tumbuh dalam rumpun.

Daunnya berbentuk panah dengan warna hijau yang menyegarkan. Sementara itu, bunganya berwarna putih bersih dengan bagian seperti jari (spadix) yang berwarna kuning di bagian tengahnya. Bunga kala lili ditopang langsung oleh tangkai tanpa daun maupun kelopak bunga.

Kala lili dapat tumbuh dengan baik di lingkungan terbuka dan terekspos sinar matahari penuh. Namun, tanaman ini juga dapat tumbuh dengan baik dalam naungan asal tetap mendapat sinar matahari yang cukup. Kala lili biasanya dibudidayakan sebagai bunga potong karena warna bunganya yang indah.

Daftar tanaman yang hidup di air di atas dapat dijadikan sebagai penghias kolam ikan atau akuarium di rumah Anda sehingga tampak lebih indah. Namun, pastikan Anda menggunakan Saringan air terlebih dahulu untuk menyaring air yang akan digunakan.

Pasalnya, tidak semua tanaman air yang disebutkan merupakan tanaman yang tahan terhadap air yang tercemar. Dengan menggunakan Saringan air, Anda pun akan mendapatkan air dengan kualitas baik untuk mengisi kolam ikan di rumah.