Produk seperti makanan, barang rumah tangga, dan peralatan elektronik menggunakan sni sebagai bukti kualitas dan kelayakan. Ini merupakan label yang dikeluarkan oleh pihak berwenang setelah produk tersebut berhasil lolos uji sertifikasi. Pertanyaanya adalah siapa yang berwenang dan bertugas mengeluarkan sertifikasi tersebut. Selain itu, masih banyak aspek lain yang perlu diketahui saat ingin mengajukan label tersebut. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Lembaga Yang Terkait Dengan Proses Sertifikasi SNI
Sni merupakan standar resmi yang dipakai di indonesia. Anda sebagai pemilik produk perlu memiliki level ini. Meskipun sifatnya sukarela, keberadaan sni akan memberikan berbagai keuntungan. Dari sisi konsumen, produk yang dijual telah dijamin kualitas dan bebas dari aspek berbahaya. Konsumen menjadi lebih tenang saat membeli dan mengkonsumsi. Dari pihak produsen, sni justru menunjukkan bahwa proses dan hasil produksi telah mematuhi syarat yang berlaku. Label tersebut juga berguna untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan masyarakat.
Anda mengerti keuntungan dan tujuan dari sni. Langkah berikutnya adalah mengetahui lembaga yang berwenang melakukan sertifikasi dan cara memperoleh label tersebut.
Komisi Teknis
Komisi teknis merupakan tim yang bertugas membuat syarat dan prosedur sebagai standar sebuah produk. Misalnya, sertifikasi alat elektronik pasti membutuhkan panduan uji. Ini adalah tugas komisi teknis yang merumuskan bahan, alat, material, proses, dan apapun yang dibutuhkan agar standar tercapai. Tim ini terdiri dari para ahli di bidang masing-masing. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk menyesuaikan dan update komponen sehingga sesuai dengan keperluan terbaru.
BSN atau Badan Standardisasi Nasional
Sertifikasi yang diterima sebagai label sni berasal da bsn yaitu badan standardisasi nasional. Tugas mereka adalah memastikan produk dan barang yang beredar di indonesia memiliki level standar yang tepat. Tugasnya mencakup semua sertifikasi sehingga unit kerja mereka juga sangat luas dan bervariasi. Badan ini juga membuat panduan sertifikasi dan kelengkapan syarat termasuk menjelaskan kategori produk yang memang dapat menerima label sni.
Lembaga Sertifikasi Produk
Bsn tidak bekerja sendiri karena mengutus lembaga independen yang bertugas melakukan sertifikasi produk. Anda mungkin agar bingung dengan struktur ini. Lembaga ini bertugas menerima permohonan, verifikasi, seleksi, uji sampel, uji lapangan, dan keputusan sertifikasi. Setiap item dan kategori memiliki lembaga sendiri. Misalnya, produk makanan dan minuman maka Anda wajib mengajukan permohonan sesuai dengan bidang lembaga tersebut. Namun, tidak semua item memiliki lembaga berwenang. Hal ini terjadi karena produk tersebut masih jarang atau belum ada standar baku dari bsn.
Lebih Lanjut Mengenai SNI dan Prosedurnya
Prosedur sertifikasi untuk memperoleh sni tidak sulit tetapi membutuhkan syarat yang lengkap dan proses panjang apabila produknya cukup rumit. Yang pertama harus dipersiapkan adalah dokumen utama yang menunjukkan legalitas dan bukti operasional perusahaan. Syarat ini termasuk laporan pajak dan lainnya. Selanjutnya, dokumen teknis juga perlu diajukan yang berisi daftar material atau bahan, prosedur pembuatan, dan sebagainya. Bagian ini harus detail dan lampirkan beberapa hasil uji yang dilakukan secara internal.
Tahap seleksi dan verifikasi akan menentukan apakah permohonan diterima. Setelah itu, perusahaan segera memberikan sampel dan menunggu hasil uji. Tim dari lembaga sertifikasi juga turun ke lapangan untuk melihat langsung proses pembuatan dan keperluannya lainnya. Selanjutnya, produk akan menerima sertifikasi setelah semua proses lulus seleksi.
Prosedur sertifikasi sudah dicantumkan tetapi banyak perusahaan yang tidak punya waktu mengurus izin dan mengajukan permohonan. Mereka lebih baik menyerahkan semuanya kepada jasa sertifikasi sni. Ini adalah jasa profesional yang berpengalaman saat ingin mendapatkan label sni.