MG Internaiment Islam Kemuliaan Dalam Kodrat Wanita dan Cara Islami untuk Menjaganya

Kemuliaan Dalam Kodrat Wanita dan Cara Islami untuk Menjaganya

Dalam Islam, wanita dianggap sebagai sebagai insan yang mulia. Bahkan mereka juga tertulis dalam sebuah surat khusus dalam al-Quran, surat an-Nisa. Keistimewaan yang mereka miliki diantaranya melalui kodrat wanita yang tidak dapat digantikan oleh siapapun dan apapun. Sehingga sudah seharusnya bagi kaum wanita untuk selalu menjaga rahmat yang telah diberikan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Sebagai tuntunan baik bagi kaum laki-laki maupun wanita, Islam memberikan tatanan hidup yang sempurna agar mereka selamat dunia dan akhirat. Dengan tuntunan tersebut, maka segala hal yang dilakukan wanita akan senantiasa menjaga derajat dan martabatnya di mata agama. Dengan demikian salah satu cara yang baik untuk menjaga rahmat yang telah diberikan Allah adalah dengan menjalani hidup sesuai syariat Islam.

Kodrat Mulia yang Dimiliki Oleh Kaum Wanita

Kodrat merupakan kekuasaan Allah yang mana manusia sendiri tidak bisa menentang dirinya sebagai makhluk (ciptaan). Ketentuan ini dikenakan kepada diri seorang dan tidak dapat dikendalikan ataupun dilawan oleh manusia sebab hal ini bersumber dari Allah. Dalam hal ini, manusia hanya bisa menyadari bahwa dirinya hanyalah ciptaan dan hidup atas kehendak-Nya.

Wanita memiliki kodrat yang begitu mulia yang bahkan dinilai 3 tingkat di atas kaum laki-laki. Seperti yang dijelaskan dalam surat Lukman ayat 14 bahwa wanita mengalami 3 macam tugas yang begitu istimewa diantaranya mengandung, melahirkan dan menyusui. Ketiga tugas ini begitu berat dan sangat beresiko hingga mempertaruhan nyawa. Sudah seharusnya para wanita mendapatkan penghargaan yang pantas atas apa yang telah mereka korbankan dalam hidupnya.

www.pexels.com

Menjaga Kemuliaan Wanita Secara Islami

Islam memberikan penghargaan pada wanita atas posisi dan peranan yang dimilikinya dalam kehidupan. Dan untuk menjaganya, Allah memberikan seperangkat aturan hidup Islami untuk diterapkan dalam keseharian kaum wanita.  Namun untuk keterpeliharaan derajat yang dimilikinya, tentu kembali pada wanita itu sendiri.

Dalam aturan hidup Islami tersebut, diatur pula tata cara hidup sehari-hari wanita untuk menjauhkan berbagai siksa dunia maupun akhirat. Salah satunya adalah aturan berpakaian untuk menutup aurat wanita. Perintah Allah ini akan menyelamatkan para wanita dari fitnah dan mata khianat laki-laki.

Islam mengatur tata cara berpakaian bagi wanita muslim untuk menjaga diri dan aurat yang sekaligus menjadi waujud ketakwaannya pada Allah. Beberapa ketentuan tersebut dianataranya;

Menutup Aurat

Berbeda dari kaum laki-laki, aurat bagi kaum wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan dan ujung jemari tangan. Maka dari itu, pakaian panjang dengan kerudung menjuntai menutup dada menjadi anjuran dalam Islam seperti yang dijelaskan dalam surat al-Ahzab ayat 59. Pakaian semacam ini diharapkan akan mematahkan bujuk rayu hawa nafsu setan pada mata kaum laki-laki.

Pakaian yang Longgar

Tak sekedar tertutup, pakaian yang panjang tersebut juga seharusnya longgar dengan tujuan menyamarkan lekuk tubuh wanita. Hal ini termasuk upaya untuk memaksimalkan upaya menutup aurat. Adalah percuma saat sekujur tubuh tertutup namun  bentuknya dapat terlihat hingga memungkinkan setan untuk memanfaatkannya.

Pakaian yang Cukup Tebal

Memelihara aurat memang bukan sekedar menutupnya saja melainkan juga menyembunyikan lekuk dan bentuk tubuh supaya tidak terlihat oleh mata. Dan meskipun pakaian yang dikenakan sudah panjang dan longgar, hendaknya bahan yang dipilih juga cukup tebal dalam artian tidak terlalu tipis hingga menjadi tembus pandang meskipun secara samar.

Hindari Pakaian yang Mencolok

Pakaian yang mencolok, atau syuhroh merupakan pakaian yang dapat menarik perhatian banyak orang hingga memicu reaksi. Pakaian yang terlalu mewah ataupun tidak layak dikenakan di waktu dan tempat tertentu bisa dikategorikan dalam pakaian syuhroh ini. Untuk menghindari timbulnya berbagai macam fitnah dan berbagai macam dosa yang lain, alangkah baiknya jika pakaian jenis ini dihindari.

Hindari Pakaian Bergambar

Pakaian dengan hiasan berupa gambar (utamanya gambar makhluk hidup baik binatang maupun sosok manusia) juga sebaiknya dihindari oleh para wanita muslimah. Begitu pula dengan pakaian yang menggunakan gambar maupun tulisan yang bisa memicu perpecahan misalnya pakaian berlambang partai politik maupun berisi tulisan menyinggung SARA.

Pakaian yang Sederhana

Tak hanya dianjurkan bagi wanita, kesederhanaan dalam berpakaian serta berpenampilan juga ditujukan bagi kaum laki-laki juga. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pakaian terlalu mencolok dapat memicu berbagai reaksi misalnya perasaan sombong ataupun takabur. Sementara pada yang melihat, fitnah menjadi ancaman dibalik timbulnya perasaan minder, iri dan dengki.

www.pexels.com

Hindari Pakaian Menyerupai Laki-Laki

Sebuah hadist riwayat Abu Hurairah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW akan melaknat pria yang mengenakan pakaian wanita serta wanita yang mengenakan pakaian pria. Berdasar pada pedoman ini, maka sudah seharusnya masing-masing mengenakan pakaian sesuai peruntukannya yaitu pakaian pria dan wanita yang sesuai syariat.

Hindari Pakaian Tidak Islami

Dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan wujud ketaatan, maka pakaian sesuai syariat Islam-lah yang harusnya dikenakan oleh wanita muslimah. Bukan dengan lebih memilih pakaian berdasar pada mode ataupun trend non-Islami yang dapat berujung pada keluar dari ketentuan Islam terkait pakaian.

Hindari Tabarruj

Tabarruj sendiri lebih berupa perilaku dimana wanita justru memperlihatkan apa yang seharusnya disembunyikannya (aurat). Jadi meskipun mereka mengenakan jilbab, namun penggunaannya tidak menyembunyikan apa yang menjadi aurat wanita tersebut sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh setan.

Tidak Menggunakan Wewangian Saat Keluar Rumah

Tanpa memakai wewangian, seperti parfum misalnya, keberadaan wanita sudah bisa memicu timbulnya fitnah karena kelihaian setan. Islam pun menganjurkan kepada para wanita muslimah agar tidak menggunakan wangi-wangian tersebut pada saat akan keluar rumah. Wewangian yang tercium laki-laki akan menarik perhatian sehingga memudahkan setan untuk menghasut hawa nafsu meski untuk sekedar iseng menggoda dan lain sebagainya.

Aurat bisa dikatakan sebagai perhiasan wanita, dan untuk melindunginya, Islam memberikan sejumlah ketentuan, anjuran dan larangan. Selain demi menjaga dan melindungi kemulian kaum wanita, wujud ketaatan kepada Allah tersebut juga umum digunakan kaum laki-laki untuk mengetahui keshalihan seorang wanita.

www.pexels.com

Sebaliknya, pakaian yang tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan syariat Islam akan mengundang siksa dunia akhirat bagi wanita itu sendiri. Siksa akhirat seperti yang telah dijanjikan oleh Allah sementara siksa dunia bisa langsung dihadapi. Banyak wanita yang merasa tidak percaya diri, minder atau bahkan malu karena melihat jasmaninya tidak mampu mengikuti perkembangan mode dan trend pakaian masa kini. Siksa lain juga mengintai saat nafsu laki-laki tergoda.

Setelah mengetahui betapa berharganya wanita dan seperti apa pentingnya menjaga kemuliaannya , maka sudah seharusnya kaum hawa masa kini mengenakan pakaian Islami. Meskipun wanita sangat menyukai berhias, namun sudah seharusnya mereka memahami dimana dan siapa yang berhak untuk melihat perhiasan tersebut.

Saat ini, pakaian wanita Islami sendiri sudah semakin berkembang agar lebih memiliki gaya modenya sendiri tanpa mengesampingkan fungsi utamanya bagi seorang wanita muslimah yang ingin menjaga auratnya secara Islami. Selain halnya penggunaan jilbab, beberapa baju bagi wanita Islami tersebut diantaranya adalah baju kaftan, baju gamis dan baju abaya.

Related Post