Rumah Joglo merupakan salah satu rumah adat Jawa Tengah yang paling dikenal. Nama joglo berasal dari kata tajug loro (juglo) yang berarti dua gunung yang digunakan sebagai bentuk atap rumah adat tersebut. Meski begitu, kata juglo dalam perkembangannya berubah menjadi joglo seperti yang dikenal sekarang.
Rumah Joglo memiliki bentuk yang unik dan menggunakan kayu jati sebagai material utamanya. Bentuk rumah yang unik membuat biaya yang dibutuhkan untuk membuat rumah Joglo cukup besar. Oleh karena itulah di masa lalu rumah tradisional ini biasanya dibangun oleh masyarakat yang status sosialnya tinggi seperti kaum bangsawan atau anggota keluarga kerajaan.
Beberapa keunikan rumah adat Joglo adalah sebagai berikut:
-
Bentuk atap dan arsitektur yang unik
Keunikan yang pertama dari rumah Joglo adalah bentuk atap dan arsitektur bangunannya. Dengan bentuk atap yang menyerupai gunung, rumah Joglo membutuhkan empat buah tiang yang lebih tinggi untuk diletakkan di tengah rumah. Fungsinya adalah untuk menopang bagian atap yang tinggi.
Keempat tiang yang disebut soko guru tersebut memiliki nilai filosofis, yaitu menggambarkan kekuatan dari empat penjuru mata angin. Karena soko guru tersebutlah berlindung di rumah Joglo diyakini dapat terhindar dari bencana.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat rumah Joglo adalah kayu terutama kayu jati. Sementara itu, bagian atap dibuat dari genting yang terbuat dari tanah. Namun, sebelum dipasangi genting, kerangka atap ditutup menggunakan anyaman yang terbuat dari alang-alang.
-
Teras luas
Rumah Joglo memiliki teras yang cukup luas. Namun, ukuran teras yang luas ini dibuat bukan tanpa alasan, melainkan untuk memenuhi fungsi tertentu, yaitu untuk melakukan interaksi sosial. Artinya, penghuni rumah dapat melakukan silaturahmi atau interaksi sosial lain dengan tetangga atau masyarakat di lingkungan sekitar.
-
Letak pintu utama
Rumah Joglo memiliki tiga pintu, yaitu pintu utama yang terletak di tengah dan dua pintu lainnya di sisi kiri dan kanan bawah. Tata letak pintu ini memiliki filosofi, yaitu melambangkan kupu-kupu yang tengah berkembang dan juga berjuang dalam sebuah keluarga besar.
Pintu utama rumah Joglo yang terletak di tengah menggambarkan keterbukaan serta kedekatan penghuni rumah dengan tamu.
-
Memiliki ruang khusus bernama Gedongan
Gedongan pada rumah Joglo memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan, tempat beribadah, tempat kepala keluarga mencari ketenangan batin, maupun tempat untuk melakukan kegiatan sakral lainnya. Selain itu, Gedongan juga dapat digunakan sebagai ruang istirahat atau sebagai kamar pengantin yang baru menikah.
-
Jendelabesar
Salah satu ciri khas dari rumah Joglo khas Jawa adalah jendelanya besar-besar. Ukuran jendela yang besar tersebut sebenarnya merupakan arsitektur warisan dari zaman kolonial Belanda. Namun, pada rumah Joglo, jendela dibuat dan dikombinasikan dengan gaya arsitektur Jawa.
Keunikan rumah adat Joglo merupakan daya tarik yang membuat rumah tradisional tersebut masih dikenal hingga saat ini. Meski begitu, tidak banyak orang yang tahu tentang detail dan filosofi yang ada pada rumah Joglo.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang rumah adat Jawa Tengah tersebut, Quin Batik adalah pilihan yang tepat. Ini karena Quin Batik merupakan website yang menyediakan beragam informasi tentang pendidikan dan juga budaya.
Tentunya, informasi yang tersedia tidak terbatas pada rumah Joglo, tetapi juga rumah adat lain yang dapat ditemukan di seluruh nusantara.